Ketua Ad-Hoc Reformasi PSSI Agum Gumelar meminta syarat kepada Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebelum dirinya menjadi wakil untuk melakukan komunikasi dengan FIFA, yaitu pemerintah harus memberi garansi pencabutan pembekuan PSSI bisa terlaksana setelah ia bertemu FIFA. Sebelumnya Agum sempat tiga kali dikecewakan oleh Kemenpora terkait pencabutan pembekuan PSSI, yang hingga kini janji itu hanya bualan belaka.
Agum sendiri menjadi wakil Indonesia untuk melakukan pertemuan dengan FIFA. Selain mantan menteri perhubungan ini, yang akan dikirim juga adalah Ketua KOI Erick Thohir. Pertemuannya sendiri diperkirakan berlangsung, Senin (25/4).
”Saya tidak ingin terkecoh lagi. Saya hanya akan berangkat bertemu FIFA jika ada jaminan surat tertulis pembekuan PSSI dicabut. Saya merasa sudah tiga kali tertipu tentang masalah ini,” kata Agum di sela syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) PSSI ke-86 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, beberapa waktu lalu. http://kursrupiah.net/dibuka-melemah-12-poin-rupiah-bakal-alami-tekanan-jangka-pendek/3311/
Agum Gumelar menjelaskan, selama ini pihaknya terus berusaha untuk menyelesaikan permasalahan sepak bola nasional. Bahkan, pihak nya juga
sudah dua kali bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan satu diantaranya bersama dengan Menpora Imam Nahrawi. Dari pertemuan tersebut, kata Agum, sebenarnya sudah ada titik temu pencabutan pembekuan PSSI. Hanya saja, hasil pertemuan itu belum direalisasikan dan bahkan memicu polemik baru yang hingga saat ini belum terselesaikan dengan baik.
”Sampai saat ini pencabutan pembekuan belum dilakukan. Sudah satu tahun. Banyak yang dirugikan dari kondisi seperti ini,” kata pria yang juga mantan Ketua Umum PSSI itu. ”Turnamen hanya diikuti tim elite. Persib lagi, Persija lagi atau Arema. Seharusnya semua harus berjalan termasuk pembinaan. Begitu juga dengan program untuk wasit ataupun pelatih yang juga terkena imbas,” Agum menegaskan.
sumber: radar sidoarjo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar