Sabtu, 23 April 2016

Garansi Pencabutan Pembekuan PSSI

Ketua   Ad-Hoc Reformasi PSSI Agum Gumelar meminta  syarat  kepada  Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebelum dirinya menjadi wakil untuk melakukan   komunikasi   dengan FIFA, yaitu pemerintah harus memberi garansi pencabutan pembekuan PSSI  bisa  terlaksana  setelah  ia bertemu FIFA. Sebelumnya Agum sempat tiga kali dikecewakan oleh Kemenpora terkait pencabutan pembekuan PSSI, yang hingga  kini  janji  itu  hanya  bualan belaka.

Agum sendiri menjadi wakil Indonesia untuk melakukan pertemuan dengan FIFA. Selain mantan menteri perhubungan ini, yang akan dikirim juga adalah Ketua KOI Erick Thohir.  Pertemuannya  sendiri  diperkirakan berlangsung, Senin (25/4).
”Saya tidak ingin terkecoh lagi. Saya hanya akan berangkat bertemu FIFA jika   ada   jaminan   surat   tertulis pembekuan PSSI dicabut. Saya merasa sudah tiga kali tertipu tentang masalah ini,” kata Agum di sela syukuran Hari Ulang  Tahun  (HUT)  PSSI  ke-86  di Stadion  Utama  Gelora  Bung  Karno, Jakarta, beberapa waktu lalu. http://kursrupiah.net/dibuka-melemah-12-poin-rupiah-bakal-alami-tekanan-jangka-pendek/3311/
Agum Gumelar menjelaskan, selama ini  pihaknya  terus  berusaha  untuk menyelesaikan  permasalahan  sepak bola nasional. Bahkan, pihak nya juga
sudah dua kali bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan satu diantaranya bersama dengan Menpora Imam Nahrawi. Dari  pertemuan  tersebut,  kata Agum,  sebenarnya  sudah  ada  titik temu pencabutan pembekuan PSSI. Hanya saja, hasil pertemuan itu belum direalisasikan  dan  bahkan  memicu polemik  baru  yang  hingga  saat  ini belum terselesaikan dengan baik.
”Sampai   saat   ini   pencabutan pembekuan belum dilakukan. Sudah satu tahun. Banyak yang dirugikan dari kondisi seperti ini,” kata pria yang juga mantan Ketua Umum PSSI itu. ”Turnamen  hanya  diikuti  tim  elite. Persib lagi, Persija lagi atau Arema. Seharusnya  semua  harus  berjalan termasuk  pembinaan.  Begitu  juga dengan program untuk wasit ataupun pelatih  yang  juga  terkena  imbas,” Agum menegaskan.

sumber: radar sidoarjo

Talent Scouting dispora jawa timur

  Dinas  Kepemudaan dan Keolahragaan (Dispora)  Jatim  menggelar  talent scouting atau pemanduan bakat  yang ketiga kalinya, hari ini Kab. Tulungagung.  Menurut  Kadispora Jatim Drs Supratomo M.Si, kegiatan ini untuk memberikan motivasi  agar  anak  berpartisipasi dalam olahraga yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya secara berkelanjutan untuk siswa SD dan SMP dengan kriteria usia 12-14 tahun.http://kursrupiah.net/asus-x540-notebook-15-inci-intel-core-i3-dibanderol-rp34-jutaan/3321/
Lebih lanjut ia menjelaskan, tujuan  dari  kegiatan  talent scouting  untuk  mengidentifikasi dan pengembangan bakat atlet pelajar dalam pencapaian prestasi di bidang olahraga, Meningkatkan  prestasi  olahraga secara optimal dengan memaksimalkan jumlah atlet berbakat yang berpartisipasi dalam kegiatan olahraga, “Utamanya  adalah  menggali bibit atlet berbakat yang belum terlibat aktif dalam olahraga tertentu dan Memberikan kesempatan bagi atlet muda berbakat untuk mengembangkan keterampilan olahraga secara benar,” kata Supratomo, kemarin (21/4).
Kegiatan  ini    meningkatkan prestasi olahraga sebagaimana tolak ukur kinerja dengan indikator capaian  program  melalui  Pusat Pembinaan Latihan Olahraga Pelajar Daerah (PPLPD), yaitu meningkatnya pembinaan atlet harus dilakukan sejak usia dini. Sementara  Kabid  Olahraga Prestasi  Dispora  Jatim  Drs Haris Ramadhan menjelaskan bahwa talent scouting dilakukan  dengan  cara  mengetahui postur atau fisik anak, meliputi tinggi dan berat badan, tinggduduk, kemampuan tinggi ketika meloncat, ukuran rentang tangan  dan  sebagainya,  serta kemampuan kekuatan fisik dan kelincahan.

Ksiapan atlet paralayang dalam menghadapi pon 2016

tim Paralayang Jatim  terus menggeber persiapan mereka jelang bergulirnya multi event empat tahunan Pekan Olahraga Nasional XIX (PON) yang akan dilaksanakan di Jawa Barat pada September 2016 mendatang. Persiapan tersebut dilakukan dengan intens menggelar latihan rutin di Gunung  Banyak,  Kota  Batu  sejak beberapa waktu lalu. “Kita lakukan latihan rutin pada Selasa, Rabu dan Kamis pagi sampai jam 12 sebagai persiapan untuk menghadapi PON Jabar,” ungkap pelatih Paralayang Jatim, Yustira Ramadhani.
Sebagai  olahraga  yang  berhubungan dengan alam secara langsung, Yustira mengakui bahwa terkadang latihan tidak berjalan mulus. Seperti saat hujan turun, maka latihan  terpaksa  diberhentikan atau di tunda dan beralih kesimulasi atau teori. “Yang jadi kendala kalau hujan turun, terpaksa latihan kita alihkan bisa simulasi, bisa pula teori,” imbuhnya. Dalam PON nanti, Jatim menargetkan dua emas harus diraih dari cabang olahraga Paralayang, kans untuk  mendapatkannya  menurut Yustira masih terbuka lebar. Target  dua  emas  tersebut  akan  coba diraih dari dua kelas yang diikuti, yakni ketepatan mendarat dan lintas alam terbuka. http://kursrupiah.net/acer-rilis-switch-alpha-12-laptop-2-in-1-pertama-dengan-sistem-liquid-cooled/3324/
Namun dia mengingatkan bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi persiapan  paralayang.  Tiga  faktor tersebut antara lain pilot, peralatan dan cuaca. “Soal kemampuan atlet akan  terus  kita  tingkatkan  lewat latihan rutin, tapi kita harus ingat karena di paralayang ada tiga faktor yang berpengaruh seperti pilot, pera­ latan dan cuaca,” tandasnya. Meski paralayang terlihat sederhana, namun untuk bisa menguasai alat dan cara mempergunakannya, Yustira mengakui bahwa atlet atletnya
masih  membutuhkan  waktu  lebih. “Untuk adaptasi alat kita membutuhkan waktu dua bulan,” tuturnya. Saat ini Paralayang Jatim memiliki tujuh atlet yang digembleng secara intens, mereka adalah Ardi Kurniawan, Jonni Effendi, Rizky Dhermawan, Reza Kambey, Jafro Megawanto, Permadi Candra dan Roni Pratama. Salah satu atlet, Rizky Dermawan mengungkapkan rasa optimisnya terhadap kans Jatim di PON nanti, sebab dari hasil latihan ada progress yang sudah dibuktikan beberapa waktu lalu mampu menyapu bersih tiga emas dalam Kejurnas di Bogor. “Saya pribadi optimis,  karena  tim  kami  beberapa waktu lalu juga sudah mencatatkan progress, dengan menyapu bersih tigas emas,” ungkapnya. Tak hanya persiapan di Kota Batu, kedepan Yustira juga sudah mengaju kan  untuk  mengadakan  training  di luar negeri dengan pilihan dua negara yang dirasa mampu menambah jam terbang sekaligus mengasah mental atletnya. “Kita sudah ajukan ke Thailand untuk kategori ketepatan mendarat  dan  ke  Korea  untuk  kategori lintas alam,” ujarnya.

sumber: radar sidoarjo