Kamis, 14 Januari 2016

NASA Luncurkan satelit Pemantau Bencana

Setelah tertunda peluncurannya karena angin kencang dan masalah teknis, akhirnya Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berhasil meluncurkan satelit khusus bernama Soil Moisture Active Passive (SMAP) pada Sabtu pagi waktu setempat. Peluncuran satelit tersebut dibantu dengn bencana kebakaran hutan. Mengetahui posisi kejadian kebakaran hutan tentu akan mempercepat proses penanggulangan oleh pihak Nasa terkait. Seiring dengan perkembangan teknologi penginderaan jauh (Remote Sensing), maka manfaat penginderaan jauh juga semakin dapat dirasakan. Salah satu pemanfaatan teknologi penginderaan jauh yang dapat dirasakan oleh masyarakat dalam upaya mitigasi bencana adalah yang terkait dengan pemantauan lokasi kebakaran hutan yang ada di Indonesia khususnya pulau Sumatra, Jawa dan Kalimantan.an
dorongan roket Delta. Seperti diberitakan sebelumnya, satelit tersebut diharapkan dapat mengirimkan data dalam membantu mempersiapk Jepang bisa jadi merupakan salah satu negara yang tidak mau ketinggalan dalam hal inovasi teknologi. Kali ini, Jepang meluncurkan sebuah roket yang membawa satelit cadangan untuk mengumpulkan data-data intelejen oleh pemerintah, Ahad (1/2). Peluncuran ini awalnya direncanakan hari Kamis, pekan lalu. Namun ditunda lantaran cuaca buruk. Peluncuran dilakukan oleh Japan Aerospace Explanation Agency dan Mitsubishi Heavy Industries perusahaan Ltd. Satelit yang diluncurkan pada roket H-2A dari Tanegashima Space Center ini akan digunakan untuk memonitor taan banjir dan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar